Teruntuk Suamiku

Teruntuk Suamiku

Suamiku,
Sepi berlalu dengan kehadiranmu
Kebahagiaan meliputi hari-hariku
Rahmat dari Nya sangat terasa di hatiku
Serpihan kasih sayang merasuk di kalbu

Suamiku,
Cintaku sungguh tak terhingga
Ikatannya seerat nyawa
Hanya kau sandaran Jiwa
Jauhpun kau ku ikut serta
Karena semua demi cinta

Suamiku,
Kini Tuhan sedang menguji kita
Kau di tempatkan jauh di mata
Tiada siapa tempat ku bersapa
Kini semua menjadi hampa

Suamiku,
Hari-hari kujalani penuh rindu yang siksa
Menunggu jalannya waktu terasa lama
Ku ingin selalu bersama
Mengakhiri jarak di mata.

“Amisha Syahidah”

Ungkapan Anti Biasa, Ungkapan Dengan HTML

About amisha syahidah

selalu ingin berbagi hikmah disetiap kejadian.

Satu tanggapan »

  1. Puisi diterima, Stempel tanda keikutsertaan berupa JoSang (Joget Pisang) juga sudah dipasang.
    Tinggal nunggu saat keberuntungan.
    Terima kasih atas partisipasinya dan Salam Saya buat orang tersayang

    Balas
  2. makin pengen jadi seorang suami 😀
    salam ukhuwah

    Balas
  3. so sweett. hehehe
    sweet beneran ding, kan untuk suaminya sendiri.. 😀

    Balas
  4. Sabar Mba, suatu hari sang pujaan akan kembali..
    Bukankah sepi dan ramai adalah sama..

    Balas
  5. koq sama? mbak klo ramai seneng,klo sepi muram..

    Balas
  6. dan suamimu adalah salah satu jalan menuju surgaNya. . .. ..

    Balas
  7. ahh jarak jauh ternyata 😦
    semoga segera didekatkan kembali ya Mba 🙂
    ya walopun sekarang jauh di mata tapi kan tetap dekat di hati kan? 😀

    Balas
  8. rimanya indah dengan jatuhnya huruf yang sama di tiap akhir baris

    Balas
  9. semoga dikuatkan .. LDR ya..?

    btw theme kita sama ya…, udah lama ngak ke sini mbak

    Balas
  10. Menarik mbak puisinya. seperti dari hati yang paling dalam. 🙂
    Kunjungi blogku yah untuk baca artikel menariknya 🙂

    Balas
  11. diganti ah, mba, jadi teruntuk istriku….
    pasti dia juga suka puisi ini. hehe, waktunya jadi romantis untuk istri tersayaaang! ^^

    Balas

Tinggalkan komentar