Teruntuk Suamiku
Suamiku,
Sepi berlalu dengan kehadiranmu
Kebahagiaan meliputi hari-hariku
Rahmat dari Nya sangat terasa di hatiku
Serpihan kasih sayang merasuk di kalbu
Suamiku,
Cintaku sungguh tak terhingga
Ikatannya seerat nyawa
Hanya kau sandaran Jiwa
Jauhpun kau ku ikut serta
Karena semua demi cinta
Suamiku,
Kini Tuhan sedang menguji kita
Kau di tempatkan jauh di mata
Tiada siapa tempat ku bersapa
Kini semua menjadi hampa
Suamiku,
Hari-hari kujalani penuh rindu yang siksa
Menunggu jalannya waktu terasa lama
Ku ingin selalu bersama
Mengakhiri jarak di mata.
“Amisha Syahidah”
Ungkapan Anti Biasa, Ungkapan Dengan HTML
Puisi diterima, Stempel tanda keikutsertaan berupa JoSang (Joget Pisang) juga sudah dipasang.
Tinggal nunggu saat keberuntungan.
Terima kasih atas partisipasinya dan Salam Saya buat orang tersayang
waaaah,alhamdulillah..makasih ya pak..:-)
makin pengen jadi seorang suami 😀
salam ukhuwah
hehehe,cepetan dong..:-)
mudah2an jodohx dipercepat aamiin..:-)
maturnuwun.. aminnya sudah 3 (termasuk saya ) hehe
kita tidak tahu, dari bibir mana doa diijabahi oleh Allah, ,
syukron
Saya ikut mengamini… 😳
so sweett. hehehe
sweet beneran ding, kan untuk suaminya sendiri.. 😀
makax mab cepetan punya istri biar ada yg buatin puisi romantis buatmu..hehe
Sabar Mba, suatu hari sang pujaan akan kembali..
Bukankah sepi dan ramai adalah sama..
koq sama? mbak klo ramai seneng,klo sepi muram..
dan suamimu adalah salah satu jalan menuju surgaNya. . .. ..
yupz benar sekali, insyaAllah..
ahh jarak jauh ternyata 😦
semoga segera didekatkan kembali ya Mba 🙂
ya walopun sekarang jauh di mata tapi kan tetap dekat di hati kan? 😀
iya. sekali seminggu baru pulang, insyaAllah bukan dekat di hati lagi tapi sudah menyatu..hehehe
rimanya indah dengan jatuhnya huruf yang sama di tiap akhir baris
makasih mas, saya klo buat puisi memang suka cari huruf yang sama di akhirnya, biar enak dibaca.. 🙂
semoga dikuatkan .. LDR ya..?
btw theme kita sama ya…, udah lama ngak ke sini mbak
Wowww
Menarik mbak puisinya. seperti dari hati yang paling dalam. 🙂
Kunjungi blogku yah untuk baca artikel menariknya 🙂
bagus puisinya…
diganti ah, mba, jadi teruntuk istriku….
pasti dia juga suka puisi ini. hehe, waktunya jadi romantis untuk istri tersayaaang! ^^