Category Archives: kisah

Bekerjalah Maka Keajaiban kan Datang

Salaamun ‘alaikum
Judul di atas saya ambil dari salah satu judul buku yang ada di Dalam Dekapan Ukhwah karangan Salim A. Fillah. Saya begitu terkesan dengan buku ini terutama pada judul bagian ini “Bekerja Maka Keajaiban”, saya sangat suka sekali dan menjadi motivasi saya untuk melakukan sesuatu. Dalam buku tersebut dikisahkan tentang Kisah Hajar dan bayinya yang telah ditinggalkan oleh Ibrahim di suatu lembah. Langsung saja saya sharing kan ke teman-teman semua ya..
Sunyi kini menyergap kegersangan yang membakar, yang ada hanya pasir dan cadas yang membara. Tak ada pepohonan tempat bernaung. Tak terihat air untuk menyambung hidup. Tak tampak insane untuk berbagi kesah. Kecuali bayi itu. Isma’il. Dia kini mulai menangis begitu keras karena lapar dan kehausan.
Maka Hajar pun berlari, mencoba mengais jejak air untuk menjawab tangis putra semata wayangnya. Ada dua bukit di sana. Dan dari ujung ke ujung coba ditelisiknya dengan seksama. Tak ada. Sama sekali tak ada. Tapi dia terus mencari. Berlari. Bolak balik tujuh kali. Mungkin dia tahu, tak pernah ada air di situ. Mungkin dia hanya ingin menunjukkan kesungguhannya pada Allah. Sebagaimana telah ia yakinkan sang suami, “Jika ini perintah Allah, Dia takkan pernah menyia-nyiakan kami!” Read the rest of this entry

Janganlah membenci seseorang meskipun dia sering menyakitimu

Bismillahirrahmanirrahim
Salaamun ‘alaikum

Membaca judul di atas, mungkin teman sekalian agak mengernyitkan kening, agak bingung atau apalah gitu, kenapa saya bilang janganlah membenci seseorang meskipun dia sering menyakitimu? Seperti yang saya pernah abadikan di status facebook saya bahwa “boleh jadi dengan mengenal orang yang kita benci itulah saat ini atau suatu saat nanti kita bertemu dengan seseorang yang dengannya kita menjadi lebih baik atau bahagia”. Masih bingung? Supaya tidak bingung di sini saya mau mengajak teman sekalian jalan2 lewat kisah berikut: Read the rest of this entry

Buah Keyakinan

Bismillahirahmanirahim
Sewaktu saya sedang duduk-duduk nyantai, saya teringat dengan seorang teman saya dulu sewaktu kuliah di USU, namanya Wina -dia kuliah jurusan keperawatan-, sedangkan saya di jurusan Sastra Arab. Tapi kami bisa saling kenal karena kami sama-sama tinggal di asrama putri USU. Dia orang yang sangat bersemangat, baik dalam belajar, berdagang, juga berdakwah. selang berapa waktu kami pun semakin akrab karena disatukan dalam kelompok pengajian. Mungkin dia yang dikirim oleh Allah untukku agar menambah keyakinanku padaNya, terutama dalam hal rezeki. Ceritanya begini…

Sewaktu saya sedang beres-beres kamar, tiba-tiba salah satu adik binaan (pengajian) saya datang, sebut saja namanya Arti, dia datang untuk meminjam uang pada saya sebanyak 50 ribu, dan waktu itu lagi akhir bulan, jadi kondisi keuangan saya pun lagi cekak, uang saya tinggal 36 ribu. Yah, karena si Arti butuh saya pun meminjamkannya 30 ribu. Berarti uang saya tinggal 6 ribu. Sementara uang kiriman akan datang 3 hari lagi, itupun kalau tidak ada halangan. Tetapi saya sangat yakin untuk esok hari pasti ada rezekinya, Allah tidak akan membiarkan saya kelaparan. Begitulah keyakinanku. Oke, kita lanjut lagi ceritanya… Read the rest of this entry

Sebuah Lorong, 2 Nenek dan Panti Jompo

Setiap berangkat dan pulang kuliah, saya selalu melewati lorong sempit di belakang kos saya. Sebuah lorong yang berkelok-kelok dan selalu becek kalau hujan tiba. Di sepanjang lorong itu, ada 2 orang nenek yang hampir selalu bisa saya temui.
Nenek pertama berusia sekitar 65-an. Pagi-pagi buta, beliau sudah pergi kulakan ke pasar di Bale Endah (dulu di Dayeuhkolot). Walau gemuk, gerak-geriknya cekatan, bahkan kalau musim hujan tiba, nenek satu ini pergi ke pasar memakai sepatu boot. Jam 6-an ia sudah pulang naik andong dengan barang dagangan yang kadang sampai 2 karung besar. Dagangannya macam-macam dari sayur sampai jajanan anak-anak.
Nenek ini baik sekali pada saya, ketika saya mengalami kecelakaan dan harus dirawat di rumah sakit di Dayeuhkolot, dialah yang pertama kali datang –selain orang rumah– untuk menjenguk saya. Saya ditangisi dan diciumi seperti anak kecil, suatu hal yang bahkan nenek asli saya pun jarang melakukannya. Read the rest of this entry

Berapa sih Gaji Ayah?

Seperti biasa Ghana, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Annisa, putri pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur?” sapa Ghana sambil mencium anaknya.
Biasanya, Annisa memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Annisa menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”
“Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?”
“Ah, enggak. Pengen tahu aja.”
“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”
Annisa berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Annisa beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Annisa berlari mengikutinya.
Read the rest of this entry

Istri setia, Suami bebas dari jerat dosa

Teman dan para pembca budiman, kali ini kuceritakan sebuah kisah yang semoga bermanfaat buatmu, kisah ini diperuntukkan khusus buatmu, agar kita bisa mendapat pelajaran darinya..
ni dia kisahnya..
Adalah kisah seorang tentara. orang ini slalu pergi keluar untuk maksiat. ia mendurhakai Allah siang malam, secara sembunyi-sembunyi atau bahkan dengan terang-terangan.
ia menyangka hidup ini hanyalah sekedar segelas minuman dan perempuan. sehingga, ia terlena dalam kenikmatan padahal ia berada dalam kegelapan. ia jerumuskan dirinya dalam jurang kebinasan dan malapetaka.
terakhir, ia menuju Perancis, sebuah negeri yang penuh kebebasan sekaligus kegelapan, ia pergi ke sana dan menetap tinggal beberapa waktu dalam hidup kebinatangan, padahal binatang saja tidak separah itu.
selang beberapa waktu, Read the rest of this entry

Aku Tidak Lebih Dulu ke Syurga



Baca dan Renungkan..
Aku tidak tahu dimana berada, meski sekian banyak manusia berada di sekelilingku, namun aku tetap merasa sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya tempat apa ini dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah? Ah, aku tidak mau mengira-ngira.
Rasa takutku makin menjadi-jadi tatkala seorang yang tidak pernah kukenal mendekati dan menjawab semua isi hatiku, “Inilah yang disebut Padang Mahsyar” suaranya menggetarkan jiwaku, bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku. Batinku, Aku menggigil, tubuhku terasa lemas.mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang ku kenal.
Kusaksikan langit menghitam, sesaat kemudian bersinar kemilauan, bersamaan dengan itu terdengar suara menggema, aku baru sadar inilah hari penentuan, hari dimana semua manusia akan menerima keputusan dan balasan atas semua yang diperbuatnya di dunia. Hari ini pula akan ditentukan nasib manusia selanjutnya. Syurgakah yang akan dinikmati, atau azab neraka yang siap menanti.
Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku, mengingat amal-amal baikku selama di dunia. Mungkinkah aku tergolng orang-2 yang mendapat kasih-Nya? Atau jangan-jangan? Read the rest of this entry