Teringat sobatku dulu
dekat karena ukhwah
mengenalkanku banyak hikmah
melepaskanku dari cerita zahiliyah
aku larut dalam imannya
teduh dan penuh pandangan indah
ku pinta mengikuti jejaknya
jawaban senyum kulihat penuh berkah
jalan ini penuh bebatuan kawan
melewatinya penuh rintangan
meski hujan yang lebat menghadang
kemarau berkepanjangan
kau harus tetap berjalan
di sanalah indahnya perjuangan
meski begitu banyak pengorbanan
jawabnya penuh lantang
saat itu geloranya menyemangatiku
ikrar janji kutanam di hati
bisikku,akan mengikuti jejak petualangmu
kau, sang penjejak sejati
hingga kini, ku masih terus ikuti
jalan yang dia ucap penuh duri
namun tapaknya tak lagi kutemui
dia terbawa dalam lebatnya arus hujan di bumi.
*buat seseorang yang pernah mendakwahiku*
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh
Bang Aswi dan Puteri Amirillis